Postingan

Terimakasih

Ada tubuh yang kelelahan Merintih kesakitan Berteriak melelahkan Menangis semalaman Ada pikiran yang terdoktrin Hari ini harus berhasil Hari ini harus sempurna Kelak dibutuhkan Ada diri yang bingung Entah kemana langkah ini Entah harapan apa yang mengenggam Serta masa depan apa yang menanti Tapi ternyata ku lupa satu hal Ternyata ada hal penting yang ku lewatkan Ucapan terimakasih atas tubuh ini Ucapan syukur atas diri ini  Bahwa ternyata Ada usaha dari keinginan diri Ada kerja keras dari tubuh ini Ada semangat dalam jiwa ini Terimakasih wahai diri Sudah bertahan sampai sejauh ini Yakinkan bahwa kau hebat dalam menjalani hari Kau genggam masa depan dengan perjuangan ini.

Terjebakkah kita?

 Selamanya. Manusia tidak akan beranjak jika hanya keengganan yang menemani. Manusia tidak akan menyadari jika selamanya enggan untuk melihat. Manusia tidak akan menerima jika selamanya akan terus menolak. Ego menguasai jiwa, hingga hal yang penting tapi tidak disukai. Akan selalu salah dalam aspek apapun. Tamak melindungi diri, hingga hal yang tak berguna sama sekali tapi disukai. Akan selalu benar dilihat dari sisi manapun. Tubuh yang perlahan tumbuh. Tapi tidak dengan jiwa. Mereka mendekap egois layaknya anak kecil. Kita akan terjebak dalam tubuh ini?

Sebab rasa tak bisa dipaksa.

Sebab rasa tak bisa di paksa. Sebab suka tak bisa di ungkap. Sebab kagum tak bisa ia tau. Sebab ada tapi tak nampak Menyukai tak perlu harus memiliki. Mungkin itu sudah cukup untuk menggambarkan letak posisi. Dengan bersamanya memang inginmu. Dengan menyukainya memang rasamu. Dengan mengetahuinya memang maumu. Tidak ada hal yang bisa ku lakukan selain hanya diam. Rasa tidak bisa disalahkan. Rasa tak mungkin hilang dengan cepat. Tapi mengungkapkan tidak bisa kulakukan. Ada senyum tulus dan getir dengan melihat kebersamaanmu. bahkan alam bawah s adarmu mengerti dengan siapa rasa bisa berlabu h . Tentang rasa terhadapmu. Tentang suka kepadamu. Tentang kagum terhadap mu. Ternyata semuanya tentangmu. Mungkin pada akhirnya, Diam adalah temanku. Tak perlu kau tahu tentang rasa ini. Sebab aku takut jika harus untuk menghilangkannya. Dipupuskan harapan bahkan sebelum berjuang. Dipatahkan rasa bahkan sebelum di ketahui. Sangat be

She called herself "Friends"

Manusia, hidup tanpa rasa penyesalan? Pernah dengar? Atau mungkin pernah alami? Bagaimana bisa seseorang hidup dan bisa menjalani hari tanpa rasa bersalah sedikitpun? Padahal jelas-jelas ia salah, salah besar. Hanya “karna itu ji lagi” seseorang lupa cara untuk meminta maaf. Hanya karna “ jangan baper” seseorang lupa cara untuk meminta maaf. Manusia kadang tidak sadar diri, dengan siapa ia susah, dengan siapa ia senang. Ia bilang “ jangan terlalu baik” kukira karna apa jadi kubiarkan, Aku menjaga dengan baik perasaanya, ia dengan baik mempermainkan ucapannya tentangku. Haha, dasar metta. Ia bilang “ jangan jadi seperti lilin” ku biarkan. Aku yang membantunya dalam kesusahan. setelah ia sukses, aku yang malah mulai terlupakan.